Kamis, 21 Mei 2009

Kisah Itu dan Kali Ini

Whahahaha....,lucu!
Aku akan mengalami kejadian persis dengan tiga tahun yang lalu. and you know... semua karena KLa Project or Nu KLa or KLa Returns... whatever namanya, buat ku mereka selalu jadi penyemangat dan inspirasi.. bukan salahku kalau rupanya banyak hal terjadi karena aku ini KLanese (penggemar KLa Project) tepatnya penggemar karya-karya mereka, bukan personelnya (perlu kugarisbawahi dua kata ini) :), bukan salahku juga kalau aku menyukai karya solo Katon Bagaskara. Siapa juga yang akan menyangka aku akan menerima pekerjaan tepat setelah KLa konser nanti?

Selalu dan selalu, aku bangga bisa bertemu dengan teman-teman KLanese seperti mba Renni, Damel, mas Iwan , Ira yang ternyata sekarang sudah seperti kakak-kakakku sendiri, semua itu berawal dari KLa Project :) Siapa sangka ketika bersama mereka, kami bisa bertegur sapa dengan personel KLa dan orang-orang yang berjasa yang selalu ada dibelakang mereka.

Ooh... tiga tahun lalu....Januari 2006,yang sarat cerita, diawali sebuah pesan singkat yang masuk diponselku, dari manajer KLa saat itu, memberitahu kalau KLa akan konser bulan Maret. Oouuugh, begitu aku menerima pesan itu, aku lonjak- lonjak kegirangan. Penuh semangat aku beritahu Damel dan mba Renni. Hahaha, biasa... trio ini tak bisa terlepas, jika satu mendapat kabar pasti akan diteruskan dengan yang lainnya. Kalau mas Iwan dan Ira hanya tim hore ( dukung terus dengan doa dan semangat hehe ;p ). So, kabar ini hanya sampai kami bertiga dan
kami bisa selamat menutup mulut, menjaga "rahasia besar ini" kepada yang lain. Hingga mulailah saat-saat sibuk kami menjelang konser. Saat itu, aku belum bekerja, jadi dengan senang hati menyibukkan diri dengan serba-serbi KLa.

30 hari sebelum konser, kami sudah mempunyai tiket yang dipesan melalui tiket box,sudah tau gambaran stage area,dan pastinya sudah tau akan dimana kami berada dan jelas pasti Festival pilihannya dong! biar dekat sama panggung hahaha... Bahkan aku tiba-tiba kebanjiran order tiket pesenan teman-teman dari luar kota. Sayangnya untuk urusan yang satu ini gak punya bakat bisnis haha.. padahal seru juga tuh bisa dapat untung lumayan gede :p
Yang seru, ketika kami bertiga dipersilahkan datang saat Press Conference kedua KLa untuk konser tanggal 30 Maret 2006 yang bertajuk "KLa Project 5enses". Seneng banget, setidaknya kami sudah tau gambaran konser KLa nanti seperti apa, bintang tamunya siapa saja :) dan yang jelas ada satu pengalaman baru lagi untuk kami.
Minggu - minggu berikutnya menuju detik KLa konser, membuat aku dan teman-teman bergairah. Ada saja ide lucu yang terfikirkan dari kami hari ke hari. Mulai dari mempersiapkan senter blink-blink; dresscode warna biru dan juga harus memakai pin-pin KLa:) ; cara menyembunyikan kamera (uups!, maklum diacara konser-konser yang kami tau, tidak boleh membawa kamera segala jenis, sampai akhirnya kami putuskan untuk tidak membawanya supaya benar-benar bisa enjoy the concert); sampai ke bunga? haha.. iya,bunga yang disertai ucapan! tanda dukungan kami ke KLa dan siapa yang akan memberikannya? Haha itu nanti...
Empat hari berturut-turut dimulai tanggal 27 sampai 30 Maret, tiap siang hari di salah satu stasiun tv yang akan menayangkan konser secara live pada malam harinya menayangkan perjalanan KLa menuju konser. Dan dua hari sebelum konser, kabar mendebarkan kami terima, kami ditunjuk sebagai perwakilan klanese yang akan diwawancara oleh pihak Tv7 (Trans 7 namanya sekarang). Oh, No....!!! Yang bikin situasi deg-degan hari itu schedule penuh.. pagi-pagi, aku harus menghadapi wawancara kerja didaerah Kota, lalu mengambil tiket nonton teman-teman di Cikini, dan sorenya wawancara di Balai Sidang senayan. Wawancara kerja lancar bahkan aku langsung diterima dan akan mulai 3 hari setelah konser, tiket beres, tinggal wawancara dengan teman-teman yang akan kami hadapi sore nanti. Dan, justru wawancara dengan TV7 ini yang bikin deg-degan, takut salah ucap bisa-bisa berakibat buruk untuk KLa dan kami tentunya. sampai saatnya tiba wawancara makin tambah deg-degan..., sebab ternyata bertepatan dengan gladi resik-nya KLa, jadi ada KLa disana, ada mas Ari Burhani juga, crew KLa lengkap, dan ada Dewi Sandra salah satu bintang tamu KLa. Sampai-sampai, ketika diharuskan menyanyi bagian Reffrain Tentang Kita, yang ada grogi dan salah. Hahaha, dan kami harus beberapa kali re-take untuk direkam. Jadi, buat yang waktu itu nonton ditelevisi menyaksikan kami nyanyi, entah itu take keberapa.. :D

30 Maret..., wow, It's showtime.. Seperti biasa tempatku jadi basecamp teman-teman yang akan sama-sama ke Balai Sidang. Tugas membeli bunga diberikan pada "yang paling muda" ke-KLanese-annya. Dan ternyata, tugas memberi bunga juga jatuh padanya. Hahahaha.... mau gak mau, tapi sportifitas dijunjung tinggi diantara kami. Karena teman kami yang satu adalah cowok, gak mungkin dia yang akan memberi bunga ke atas panggung. Lalu kami para 3 wanita mengundi dengan permainan hom pim pah dan suit, yang kalah suit dialah yang akan naik ke panggung. Dan tepat, yang kalah , si KLanese termuda :p. Beres semua persiapan, lajulah kami going to enjoy the show... :). Liputan konsernya ada di klanese blogger, blog yang sekarang tidak lagi ku manage.

Dan 12 Juni ini, KLa Returns akan mengadakan konser kembali di Jakarta Theater XXI Cafe. Aku belum tahu akan datang atau tidak. Tapi entah bagaimana, waktunya kembali sama seperti 3 tahun lalu. satu minggu lalu aku diterima pekerjaan di Rumah Bersalin untuk mengganti tugas bidan yang sedang cuti melahirkan, lumayan lah 3 bulan ada yang dilakukan.
Yang ku herankan, waktu mulai bekerjanya tanggal 15 Juni. Itu berarti 3 hari setelah konser KLa Returns tanggal 12 Juni.
Hihihi, kalau dari cerita 3 tahun lalu sih..., harusnya aku datang juga ya konser kali ini, supaya jadi pembuka penyemangatku bekerja. Tapi, tak tau lah... :D
Hasrat hati sih... mau protes juga, kenapa 12 Juni? kenapa bukan 12 Juli? Hahahaha... biar makin narsis sambil sekalian bikin party yang tak terlupakan :))

Upps, satu hal yang perlu diingat,dengan semua yang terkisahkan, aku.., kami.., bukan penggemar yang tergila-gila dengan KLa tapi kami adalah penggemar yang penuh passion dengan karya-karya KLa Returns dan Katon Bagaskara.
untuk kisah yang tertulis bersama para sahabat " Lima Jiwa "ku..... :)
Love u all ..

Rabu, 29 April 2009

“ Arrrrrrrggggggh”

Seperti itu kah ???
Hingga dengan mudah mereka membuat canda

“Siapa sih dia, kenal juga nggak berani-beraninya ngecap seenaknya”, geram.

Long long time ago….bukannya mau mengungkit kembali, hanya tiba-tiba teringat kembali pertikaian itu. Lantaran kesalahpahaman memaknai kata dan belum mengenal dengan baik satu sama lainnya , pertikaian itu terjadi. Untungnya tak berlangsung lama, karena entah bagaimana hubungan itu kembali membaik dan semakin baik hingga hari ini.

Kali ini terulang lagi, seseorang yang belum dikenal, mengecap dan mengejek seenaknya. Bagi dia mungkin sekedar canda, tapi apakah sadar orang yang dimaksud akan suka?
Apalagi, menyangkut orang yang selama ini telah banyak menawarkan persahabatan.

“ Arrrrrrrrrrrrrrrrggggggghhhhh”

Senin, 19 Januari 2009

Lethologica; Mari bermain dengan kata kata

Bermain dengan kata-kata mungkin sudah jadi kebiasaan Noe sejak kecil. Jadi tak perlu heran kalau dia punya setumpuk lirik yang siap untuk dituangkan dalam nada-nada. Kadang terkesan sangat serius dan cenderung religius. Padahal di balik semua itu, Letto menyimpan kenakalan-kenakalan yang bisa bikin kita tertawa terpingkal. Dan Lethologica bukanlah sebuah kesalahan pengetikan atau sok pelesetan. Lethologica yang merupakan nama dari sebuah kelainan psikologis yang membuat seseorang bisa lupa tentang sebuah kata kunci atau nama dalam sebuah percakapan. Jelas beda dengan Lettologica yang jadi dasar band ini melangkah. Terlepas dari itu pelesetan atau tidak, namun bermain dengan kata-kata adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi kalau kata-kata itu memberi sebuah makna baru.

Namun jangan terjebak untuk berpikir terlalu berat tentang album ini. Toh, saat mereka tiba pada proses penyelesaian lagu, Lettologica (yang artinya cara berpikir anak-anak Letto) berfokus pada keindahan, kemudahan diterima dan menghibur hati. Apalagi mereka bekerjasama dengan dua orang produser yang sudah terlihat kehebatannya memoles band, Noey dan Capung. Matang deh lagu mereka.


Ada beberapa lagu di album ini yang pantas mendapatkan perhatian khusus. Yang pertama adalah Lubang Di Hati. Sebuah lagu yang bisa membuka mata kita dan melihat dunia ini dengan perspektif yang berbeda. Memandang cinta dengan pola pikir dan emosi yang lebih tertata. Dan mengajak kita tak pernah berhenti melalui kesenangan hidup yang kadang melelahkan. Dipilih sebagai single pertama dengan penuh harapan bahwa Letto bisa mengisi lubang di relung relung hati para pecinta musik.


Berikutnya Letto menawarkan sebuah obat mujarab untuk menghilangkan kesedihan. Yaitu sebuah lagu berjudul Senyumanmu. Terdengar klise mungkin, tapi kita semua tentu percaya kalau sebuah senyuman bisa memberikan efek positif ke semua orang. Satu senyuman yang tulus bisa kehancuran hati seseorang. Sebuah senyuman bisa memancarkan lagi keindahan yang ada di dalam diri kita. Itulah yang ingin kami lihat, sebuah senyuman di wajah kalian.
Selanjutnya ada sebuah lagu yang berjudul Ku Tak Percaya. Lagu ini bisa menggambarkan kehancuran hati seseorang saat termakan janji palsu sang buaya darat. Dan lagu ini bisa jadi theme song untuk tahun 2009 yang akan diwarnai berlangsungnya pesta demokrasi. Saat banyak orang menawarkan berbagai janji-janji indah, untuk menarik perhatian kita. Lagu ini bisa membantu kita untuk mempertanyakan lagi janji-janji yang mereka banggakan itu. Apakah mereka memang pahlawan yang kita nanti, atau hanya sekedar buaya penebar janji.
Secara musikal, Letto mencoba mengimbangi permainan kata-kata yang puitis penuh makna itu dengan komposisi yang bisa memainkan emosi. Tetap simple, tapi punya sentuhan-sentuhan di setiap lagu untu membawa kita untuk lebih mendalami arti lagu tersebut. Dan kalau Noe mendominasi penciptaan lirik, bukan berarti personel yang lain enggak mau menulis lirik. Satu lagu istimewa di persembahkan oleh Patub dengan judul Itu Lagi Itu Lagi. Lirik sinisme ringan penuh dengan canda di balut oleh arransemen musik yang bernuansa sangat riang. Bisa membuat kita seperti berada di taman bermain.


Secara konsep, Letto terlihat sangat berbeda dengan band-band yang sekarang ini banyak bermunculan. Mereka tidak terseret arus bermain dengan nada-nada melayu, tapi tetap berusaha eksis dengan gaya mereka sendiri. Bermain dengan kata-kata yang penuh makna dan musik ringan yang menghanyutkan. Bahkan konsep kemasa album pun membuat mereka terlihat berbeda. Artwork yang memamerkan karya-karya fotografi dalam potongan-potongan kecil, menunjukan kalau mereka bukanlah band yang sekedar mencari peruntungan dengan menjual satu dua lagu dalam kemasan seadanya. Ini adalah sebuah album komplit yang mungkin susah dicari sekarang ini. Sebuah album yang layak menjadi koleksi di rak cd kita semua. Semoga bisa menjadi pengisi lubang di hati dan mengisi hari-hari kita.

Album: Lethologica
Artis: LettoProduksi: Musica Studios
Produser: Noey & Capung
Dikutip dari Lettolink.com

Lubang Di Hati - Letto

Ku buka mata dan ku lihat dunia
‘tlah ku terima anugerah dunia
Tak pernah aku menyesali yang ku punya
Tapi ku sadari ada lubang dalam hati

Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Ku menanti jawaban apa yang dikatakan hati

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang dalam hati

Ku mengira hanya dialah obatnya
Tapi ku sadari bukan itu yang kucari
Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang ’kan mengisi lubang dalam hati

Hidangan Penutup Terbaik 2008

Desember 2008,Kejutan manis dipenghujung tahun terjadi dalam sejarah karierku sebagai bidan. Memang Subhanallah, Allah itu Maha SegalaNya, dan manusia tidak bisa menebak nasibnya bahkan satu jam kedepan.Itulah yang terjadi denganku. Betapa tidak?

Bunda Wati, pelatih APN yang juga Top Manajemen bagian Kebidanan RSCM selalu memaksa saya untuk ikut Pelatihan APN ( Asuhan Persalinan Normal). Siapa sih yang gak mau ikut pelatihan ini? Pelatihan ini most wanted-nya buat kami, Bidan. Sertifikat APN ibarat SIM seumur hidup. Jumlah SKS-nya yang besar, bisa dipakai kenaikan pangkat untuk yang pegawai negeri.

Begitupula dengan saya. Saya juga mau dapat sertifikasi APN, walaupun sebenarnya saya sudah terpapar dan terbiasa ketika menghadapi klien (pasien) dengan metode ini tapi legalitasnya kan belum ada. Namun, untuk bisa mengikuti pelatihan rupanya tidak semudah yang dibayangkan.Banyak rintangannya. Yang pertama, pelatihan ini mahal. Kedua, dua tahun yang lalu pernah saya ditawari mengikuti pelatihan ini, tapi ditolak oleh Dinas karena status keHONORERan saya. Ketiga, ketidakadilan pimpinan yang malah mengirim bidan yang baru beberapa bulan kerja (hanya karena si bidan ini titipan)..( so, tetap aja... kkn ada dimana-mana dan susah diberantas). Keempat, yang saya tak habis pikir datang dari ide koordinator saya sendiri... beliau mengumumkan kepada kami ( anak buah-nya) " Kalau kalian mau APN, minta cuti dulu selama 5 hari dan dilanjutkan dinas lima hari." Satu kata yang terucap dariku selesai pengumuman, " Gila!"...

Pupus sudah harapan bisa APN. Ketika berulang-ulang bertemu Bunda... saya cuma bisa bilang, " Maaf....", " Maaf...", "Maaf..."Sampai suatu hari, tanggal 18 Desember, saat saya sedang dinas malam. saya curhat ke Bunda, kenapa saya (dan juga teman-teman) belum mau APN. Dan, tak disangka... Bunda mau membantu saya, Bunda meminta saya membuat surat permohonan untuk subsidi penuh yang di-acc pimpinan.Waduh, sempat dag-dig-dug juga kalau urusannya ke pimpinan, maaf banget harus jujur.. saya tidak suka dengan kepemimpinannya, dan sumpah, untuk urusan-urusan yang menyangkut pimpinan, kalau bisa tidak terjadi, lebih baik tidak terjadi. Alhamdulillah, angin lembut sedang berpihak pada saya, dan semua berjalan lancar...dengan mudah saya mendapat acc dari pimpinan.

Dan, majulah saya mengikuti pelatihan APN.

Disleksia BUKAN BERARTI ANAK BODOH

Pengarang : Elia Wardhani, M.Psi
Diterbitkan di: Juli 02, 2008
Anak yang terganggu kemampuan baca atau tulisnya, atau biasa disebut kelainan disleksia, ternyata tidak berarti memiliki keterbelakangan mental atau bodoh. Penanganan dini dibarengi ketekunan serta motivasi yang kuat akan mengatasi kelainan itu.

Disleksia adalah suatu gangguan dalam otak yang terkait dengan proses bahasa. Anak yang mengidap kelainan ini sering mengalami kesulitan membaca, menulis, dan mengeja, meskipun anak tersebut memiliki kecerdasan normal. Biasanya, ditandai dengan adanya ketidakakuratan dalam membaca huruf, tempo yang tidak wajar, dan kesulitan dalam memahami bacaan yang disesuaikan dengan kemampuan anak seusianya.
Kata disleksia diambil dari bahasa Yunani, dys yang berarti “sulit dalam” dan lex berasal dari legein, yang artinya berbicara. Jadi, menderita disleksia berarti menderita kesulitan yang berhubungan dengan kata atau symbol- symbol tulis.Disleksia bisa disebabkan oleh adanya hambatan neurologis atau menyertai gangguan medis lainnya. Selain itu disleksia juga diturunkan secara genetic. Anak yang memiliki saudara seperti orang tua, kakek, paman, sepupu yang mengalami disleksia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami gangguan kelainan ini.Biasanya anak yang mengalami disleksia mengalami hambatan dalam belajar, meskipun kemampuannya secara umum tergolong rata- rata atau bahkan di atas rata- rata. Penderitanya kebanyakan (60-80%) adalah anak laki- laki”Disleksia biasanya baru bisa didiagnosa pada saat anak sudah masuk sekolah dasar, namun bila kemampuan umumnya di atas rata- rata, biasanya baru mulai terlihat setelah anak duduk di kelas 4 SD.
Bentuk klinis disleksia bisa macam- macam. Pertama, sulit menyebutkan nama benda (anomi) amat sederhana sekalipun seperti pensil, sendok, arloji, gajah dan lain- lain. Padahal penderita mengenal betul benda itu. Gangguan bisa juga dalam kemampuan menuliskan huruf, misalnya b ditulis atau dibaca d, p ditulis atau dibaca q atau sebaliknya.
Anak yang mengalami disleksia lanjutnya, memerlukan intervensi sedini mungkin. Untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak kelas 1 yang menderita disleksia, bisa dibantu dengan phonological training yang efektif.
Penelitian membuktikan, bila anak belum memiliki keterampilan membaca yang baik hingga di kelas 3 SD, 74% di antaranya mesih memiliki keterampilan membaca yang buruk saat duduk di kelas 3 SMP. Ada program yang menggunakan teknik multisensory structural language yang dapat membantu anak dan orang dewasa untuk belajar membaca. Dengan penegakan diagnosisa yang tepat, training yang efektif, dan dukungan dari keluarga, guru, dan lingkungan, penderita disleksia dapat berhasil di sekolah maupun di pekerjaannya.
Daftar Pustaka
Disleksia BUKAN BERARTI ANAK BODOH oleh Elia Wardhani, M.Psi 2008

Senin, 05 Januari 2009

Tiga Januari Dua Ribu Sembilan

Ucapan tuk salah satu sahabat terbaikku Damel dan Daus,
Akad tanggal 2 Januari 2009 & Wedding Party tanggal 3 Januari 2009.
At Depdagri, Kalibata
Jakarta Selatan
Percayakah?! jika.....
Satu senyum dapat memulai Satu persahabatan....
( Mba Renni Dewiyanti, Citra, Mas Yuris Dewandaru,
Mba Ira Wibowo, Mas Katon Bagaskara,
Mas Opik Satriadi)

(Only at D2 Wedding's Party >>
Photo from Ira Wibowo's BB Phone, Butterfly's Card by Citra and Renni )