Senin, 19 Januari 2009

Lethologica; Mari bermain dengan kata kata

Bermain dengan kata-kata mungkin sudah jadi kebiasaan Noe sejak kecil. Jadi tak perlu heran kalau dia punya setumpuk lirik yang siap untuk dituangkan dalam nada-nada. Kadang terkesan sangat serius dan cenderung religius. Padahal di balik semua itu, Letto menyimpan kenakalan-kenakalan yang bisa bikin kita tertawa terpingkal. Dan Lethologica bukanlah sebuah kesalahan pengetikan atau sok pelesetan. Lethologica yang merupakan nama dari sebuah kelainan psikologis yang membuat seseorang bisa lupa tentang sebuah kata kunci atau nama dalam sebuah percakapan. Jelas beda dengan Lettologica yang jadi dasar band ini melangkah. Terlepas dari itu pelesetan atau tidak, namun bermain dengan kata-kata adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi kalau kata-kata itu memberi sebuah makna baru.

Namun jangan terjebak untuk berpikir terlalu berat tentang album ini. Toh, saat mereka tiba pada proses penyelesaian lagu, Lettologica (yang artinya cara berpikir anak-anak Letto) berfokus pada keindahan, kemudahan diterima dan menghibur hati. Apalagi mereka bekerjasama dengan dua orang produser yang sudah terlihat kehebatannya memoles band, Noey dan Capung. Matang deh lagu mereka.


Ada beberapa lagu di album ini yang pantas mendapatkan perhatian khusus. Yang pertama adalah Lubang Di Hati. Sebuah lagu yang bisa membuka mata kita dan melihat dunia ini dengan perspektif yang berbeda. Memandang cinta dengan pola pikir dan emosi yang lebih tertata. Dan mengajak kita tak pernah berhenti melalui kesenangan hidup yang kadang melelahkan. Dipilih sebagai single pertama dengan penuh harapan bahwa Letto bisa mengisi lubang di relung relung hati para pecinta musik.


Berikutnya Letto menawarkan sebuah obat mujarab untuk menghilangkan kesedihan. Yaitu sebuah lagu berjudul Senyumanmu. Terdengar klise mungkin, tapi kita semua tentu percaya kalau sebuah senyuman bisa memberikan efek positif ke semua orang. Satu senyuman yang tulus bisa kehancuran hati seseorang. Sebuah senyuman bisa memancarkan lagi keindahan yang ada di dalam diri kita. Itulah yang ingin kami lihat, sebuah senyuman di wajah kalian.
Selanjutnya ada sebuah lagu yang berjudul Ku Tak Percaya. Lagu ini bisa menggambarkan kehancuran hati seseorang saat termakan janji palsu sang buaya darat. Dan lagu ini bisa jadi theme song untuk tahun 2009 yang akan diwarnai berlangsungnya pesta demokrasi. Saat banyak orang menawarkan berbagai janji-janji indah, untuk menarik perhatian kita. Lagu ini bisa membantu kita untuk mempertanyakan lagi janji-janji yang mereka banggakan itu. Apakah mereka memang pahlawan yang kita nanti, atau hanya sekedar buaya penebar janji.
Secara musikal, Letto mencoba mengimbangi permainan kata-kata yang puitis penuh makna itu dengan komposisi yang bisa memainkan emosi. Tetap simple, tapi punya sentuhan-sentuhan di setiap lagu untu membawa kita untuk lebih mendalami arti lagu tersebut. Dan kalau Noe mendominasi penciptaan lirik, bukan berarti personel yang lain enggak mau menulis lirik. Satu lagu istimewa di persembahkan oleh Patub dengan judul Itu Lagi Itu Lagi. Lirik sinisme ringan penuh dengan canda di balut oleh arransemen musik yang bernuansa sangat riang. Bisa membuat kita seperti berada di taman bermain.


Secara konsep, Letto terlihat sangat berbeda dengan band-band yang sekarang ini banyak bermunculan. Mereka tidak terseret arus bermain dengan nada-nada melayu, tapi tetap berusaha eksis dengan gaya mereka sendiri. Bermain dengan kata-kata yang penuh makna dan musik ringan yang menghanyutkan. Bahkan konsep kemasa album pun membuat mereka terlihat berbeda. Artwork yang memamerkan karya-karya fotografi dalam potongan-potongan kecil, menunjukan kalau mereka bukanlah band yang sekedar mencari peruntungan dengan menjual satu dua lagu dalam kemasan seadanya. Ini adalah sebuah album komplit yang mungkin susah dicari sekarang ini. Sebuah album yang layak menjadi koleksi di rak cd kita semua. Semoga bisa menjadi pengisi lubang di hati dan mengisi hari-hari kita.

Album: Lethologica
Artis: LettoProduksi: Musica Studios
Produser: Noey & Capung
Dikutip dari Lettolink.com

Lubang Di Hati - Letto

Ku buka mata dan ku lihat dunia
‘tlah ku terima anugerah dunia
Tak pernah aku menyesali yang ku punya
Tapi ku sadari ada lubang dalam hati

Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Ku menanti jawaban apa yang dikatakan hati

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang dalam hati

Ku mengira hanya dialah obatnya
Tapi ku sadari bukan itu yang kucari
Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang ’kan mengisi lubang dalam hati

Hidangan Penutup Terbaik 2008

Desember 2008,Kejutan manis dipenghujung tahun terjadi dalam sejarah karierku sebagai bidan. Memang Subhanallah, Allah itu Maha SegalaNya, dan manusia tidak bisa menebak nasibnya bahkan satu jam kedepan.Itulah yang terjadi denganku. Betapa tidak?

Bunda Wati, pelatih APN yang juga Top Manajemen bagian Kebidanan RSCM selalu memaksa saya untuk ikut Pelatihan APN ( Asuhan Persalinan Normal). Siapa sih yang gak mau ikut pelatihan ini? Pelatihan ini most wanted-nya buat kami, Bidan. Sertifikat APN ibarat SIM seumur hidup. Jumlah SKS-nya yang besar, bisa dipakai kenaikan pangkat untuk yang pegawai negeri.

Begitupula dengan saya. Saya juga mau dapat sertifikasi APN, walaupun sebenarnya saya sudah terpapar dan terbiasa ketika menghadapi klien (pasien) dengan metode ini tapi legalitasnya kan belum ada. Namun, untuk bisa mengikuti pelatihan rupanya tidak semudah yang dibayangkan.Banyak rintangannya. Yang pertama, pelatihan ini mahal. Kedua, dua tahun yang lalu pernah saya ditawari mengikuti pelatihan ini, tapi ditolak oleh Dinas karena status keHONORERan saya. Ketiga, ketidakadilan pimpinan yang malah mengirim bidan yang baru beberapa bulan kerja (hanya karena si bidan ini titipan)..( so, tetap aja... kkn ada dimana-mana dan susah diberantas). Keempat, yang saya tak habis pikir datang dari ide koordinator saya sendiri... beliau mengumumkan kepada kami ( anak buah-nya) " Kalau kalian mau APN, minta cuti dulu selama 5 hari dan dilanjutkan dinas lima hari." Satu kata yang terucap dariku selesai pengumuman, " Gila!"...

Pupus sudah harapan bisa APN. Ketika berulang-ulang bertemu Bunda... saya cuma bisa bilang, " Maaf....", " Maaf...", "Maaf..."Sampai suatu hari, tanggal 18 Desember, saat saya sedang dinas malam. saya curhat ke Bunda, kenapa saya (dan juga teman-teman) belum mau APN. Dan, tak disangka... Bunda mau membantu saya, Bunda meminta saya membuat surat permohonan untuk subsidi penuh yang di-acc pimpinan.Waduh, sempat dag-dig-dug juga kalau urusannya ke pimpinan, maaf banget harus jujur.. saya tidak suka dengan kepemimpinannya, dan sumpah, untuk urusan-urusan yang menyangkut pimpinan, kalau bisa tidak terjadi, lebih baik tidak terjadi. Alhamdulillah, angin lembut sedang berpihak pada saya, dan semua berjalan lancar...dengan mudah saya mendapat acc dari pimpinan.

Dan, majulah saya mengikuti pelatihan APN.

Disleksia BUKAN BERARTI ANAK BODOH

Pengarang : Elia Wardhani, M.Psi
Diterbitkan di: Juli 02, 2008
Anak yang terganggu kemampuan baca atau tulisnya, atau biasa disebut kelainan disleksia, ternyata tidak berarti memiliki keterbelakangan mental atau bodoh. Penanganan dini dibarengi ketekunan serta motivasi yang kuat akan mengatasi kelainan itu.

Disleksia adalah suatu gangguan dalam otak yang terkait dengan proses bahasa. Anak yang mengidap kelainan ini sering mengalami kesulitan membaca, menulis, dan mengeja, meskipun anak tersebut memiliki kecerdasan normal. Biasanya, ditandai dengan adanya ketidakakuratan dalam membaca huruf, tempo yang tidak wajar, dan kesulitan dalam memahami bacaan yang disesuaikan dengan kemampuan anak seusianya.
Kata disleksia diambil dari bahasa Yunani, dys yang berarti “sulit dalam” dan lex berasal dari legein, yang artinya berbicara. Jadi, menderita disleksia berarti menderita kesulitan yang berhubungan dengan kata atau symbol- symbol tulis.Disleksia bisa disebabkan oleh adanya hambatan neurologis atau menyertai gangguan medis lainnya. Selain itu disleksia juga diturunkan secara genetic. Anak yang memiliki saudara seperti orang tua, kakek, paman, sepupu yang mengalami disleksia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami gangguan kelainan ini.Biasanya anak yang mengalami disleksia mengalami hambatan dalam belajar, meskipun kemampuannya secara umum tergolong rata- rata atau bahkan di atas rata- rata. Penderitanya kebanyakan (60-80%) adalah anak laki- laki”Disleksia biasanya baru bisa didiagnosa pada saat anak sudah masuk sekolah dasar, namun bila kemampuan umumnya di atas rata- rata, biasanya baru mulai terlihat setelah anak duduk di kelas 4 SD.
Bentuk klinis disleksia bisa macam- macam. Pertama, sulit menyebutkan nama benda (anomi) amat sederhana sekalipun seperti pensil, sendok, arloji, gajah dan lain- lain. Padahal penderita mengenal betul benda itu. Gangguan bisa juga dalam kemampuan menuliskan huruf, misalnya b ditulis atau dibaca d, p ditulis atau dibaca q atau sebaliknya.
Anak yang mengalami disleksia lanjutnya, memerlukan intervensi sedini mungkin. Untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak kelas 1 yang menderita disleksia, bisa dibantu dengan phonological training yang efektif.
Penelitian membuktikan, bila anak belum memiliki keterampilan membaca yang baik hingga di kelas 3 SD, 74% di antaranya mesih memiliki keterampilan membaca yang buruk saat duduk di kelas 3 SMP. Ada program yang menggunakan teknik multisensory structural language yang dapat membantu anak dan orang dewasa untuk belajar membaca. Dengan penegakan diagnosisa yang tepat, training yang efektif, dan dukungan dari keluarga, guru, dan lingkungan, penderita disleksia dapat berhasil di sekolah maupun di pekerjaannya.
Daftar Pustaka
Disleksia BUKAN BERARTI ANAK BODOH oleh Elia Wardhani, M.Psi 2008

Senin, 05 Januari 2009

Tiga Januari Dua Ribu Sembilan

Ucapan tuk salah satu sahabat terbaikku Damel dan Daus,
Akad tanggal 2 Januari 2009 & Wedding Party tanggal 3 Januari 2009.
At Depdagri, Kalibata
Jakarta Selatan
Percayakah?! jika.....
Satu senyum dapat memulai Satu persahabatan....
( Mba Renni Dewiyanti, Citra, Mas Yuris Dewandaru,
Mba Ira Wibowo, Mas Katon Bagaskara,
Mas Opik Satriadi)

(Only at D2 Wedding's Party >>
Photo from Ira Wibowo's BB Phone, Butterfly's Card by Citra and Renni )

Jumat, 02 Januari 2009

Sebuah Nama Sebuah Cerita and Take It The Album

Entah kenapa aku ngerasa aneh. Aneh! melihat Peterpan. Setelah sudah beberapa bulan lalu memproklamirkan kata bubar dan rencana mau mengganti nama baru . Tapi, kenyataan yang ada, hampir tiap minggu muncul ditelevisi. Hari ini di stasiun televisi ini, besoknya di stasiun yang berbeda. Dari cuma mengisi satu - dua lagu, sampai konser ekslkusif satu atau dua jam. Pikiran nakal sempat terbersit, " Begini katanya bubar, gimana kalo nggak? Sementara yang Returns kok adem ayem aja...hehehe.. "

Masak bodoh dengan urusan strategi pemasaran pihak Peterpan,coz bukan urusan gue :)) Yang seru, ketika mata ini mulai melihat, telinga ini mulai mendengar dan hati ini mulai bisa merasakan, boleh dibilang telat sih yaa.
Lha wong saat bubar baru suka, "Dulu-dulu kemane aje..Hahaha ;D "
Cuma jadi lucu aja membuat teman-teman yang kenal baik dengan saya
bingung, " Hah, loe suka ama Peterpan?!".
Sejujurnya, saya juga bingung kenapa suka? Hahaha :D

Dan hari ini, ketika saya dan mba Ren janjian ketemuan disebuah toko buku di Depok.
Rencana sedikit kacau hehehe...
Awalnya kita janjian, untuk preparing something untuk Damel yang besok akan merubah statusnya dari "In relationship " menjadi " Married". Nah, salah sendiri kenapa ada toko musik bernaung didalamnya. Jadilah,kita menyasar disitu.
Aku sendiri, gak niat beli CD sebenarnya, tapi... tiba-tiba pandanganku dan mba Ren tertuju pada beberapa CD : KLa Project_ KLa Returns, Peterpan _ Sebuah Nama Sebuah Cerita, SO7 dan Dewi Lestari. Mulailah kami menimbang-nimbang, " Nyesel gak yaa, gw beli
album yang ini atau yang itu? " dan yang terakhir adalah pertimbangan ekonomi, hahaha :)) " Harga segini untuk desain begini terus jumlah lagu segini ... akh.. muaahal! "
Walaupun teteup, sasaran utama mba Ren membeli KLa Returns, secara KLanese getho..( Hm..,KLanese sejati bukan lo, mba? Whahahaha :p ). Kalau aku, karena udah punya album KLa Return, akhirnya take it,Peterpan! Satu album desain Ok, hard cover, include 2 CD dengan 30 lagu hits. Hepengnya cuma 40 ribu perak, Puaaasss! Hahaha